WORDS ARE MEANINGLESS
Saturday, February 12, 2005
the unpublished draft
how's your heart today mick?
pertanyaan itu...sederhana...tapi jadi kepikiran...
how is my heart today?
saya sedang berusaha gak perduli sama hati, berusaha jadi "mr. nothing happened" lagi.
tapi kenapa susah yah, apakah saya kehilangan kemampuan untuk itu?
jadi inget: "kayanya, lu jangan nurutin hati terus deh mik"
sebuah nasehat dari teman.
Saya juga maunya begitu kalo saya boleh jujur, karena saya hilang kepercayaan sama hati saya sendiri. Sempat kepikir, apakah ini memang hati yang berbicara?
Tapi apa lagi? pikiran saya tidak bisa berjalan dengan benar, saya sudah berusaha berpikir ke depan, tapi hati saya yang berjalan ditempat.
Lalu... banyak pertanyaan pertanyaan yang timbul, yang saya sendiri belum berani menerima jawabnya....karena apa? sekali lagi karena hati.
"those who search for the truth deserve to be punished for finding it"
kalimat yang bikin takut, takut sekali.
berapa banyak yang saya belum tahu? apa saja yang menunggu di depan? sepertinya saya gak siap untuk tau. terutama karena ini kan harusnya bukan urusan saya lagi, cuma si hati ini yang MAU TAUUU AJAAAA!!!!!!!!!!!!!
Andai hati ini bisa ditukar dengan yang lebih kuat.
dasar manja.....childish dan demanding, saya tau yang kamu rasa, tapi kamu tidak bisa memaksakannya, hati seharusnya tidak begitu, bukan? Hati seharusnya rela bila harus tergantikan, bila itu yang terbaik untuk orang yang disayang.
Liat deh orang lain...yang normal.... bisa berjalan terus karena hatinya kuat, kamu kan sudah saatnya begitu. Apakah kamu tidak iri? si pikiran saja iri, masa kamu tidak??
Mungkin sudah saatnya...
membohongi hati mungkin memang perlu, slogan slogan hidup saya tampaknya sudah usang, "follow your heart" tidak cocok sama keadaan. Saya jadi harus merevisi semuanya, mind set saya harus diganti, 'yakin' saja tidak cukup, karena ini tidak bisa dipaksakan.
Yah ampuuun...setelah saya sangka saya sudah dewasa dan kuat, rasanya seperti ditampar kembali ke titik nol. Kamu salah...kamu sok tahu...kamu belajar lagi gih.
kamu suka, kamu sayang, kamu... kamu... kamu....so what?! ....itu gak ngasih kamu wewenang apa apa. kuatkan hati, biar dewasa. Karena ada kata 'Dia', bukannya hanya 'kamu'.
so...what now? pertanyaan ini untuk si pikiran, sedangkan kamu...hati....tidak usah jawab dulu yah.
pertanyaan itu...sederhana...tapi jadi kepikiran...
how is my heart today?
saya sedang berusaha gak perduli sama hati, berusaha jadi "mr. nothing happened" lagi.
tapi kenapa susah yah, apakah saya kehilangan kemampuan untuk itu?
jadi inget: "kayanya, lu jangan nurutin hati terus deh mik"
sebuah nasehat dari teman.
Saya juga maunya begitu kalo saya boleh jujur, karena saya hilang kepercayaan sama hati saya sendiri. Sempat kepikir, apakah ini memang hati yang berbicara?
Tapi apa lagi? pikiran saya tidak bisa berjalan dengan benar, saya sudah berusaha berpikir ke depan, tapi hati saya yang berjalan ditempat.
Lalu... banyak pertanyaan pertanyaan yang timbul, yang saya sendiri belum berani menerima jawabnya....karena apa? sekali lagi karena hati.
"those who search for the truth deserve to be punished for finding it"
kalimat yang bikin takut, takut sekali.
berapa banyak yang saya belum tahu? apa saja yang menunggu di depan? sepertinya saya gak siap untuk tau. terutama karena ini kan harusnya bukan urusan saya lagi, cuma si hati ini yang MAU TAUUU AJAAAA!!!!!!!!!!!!!
Andai hati ini bisa ditukar dengan yang lebih kuat.
dasar manja.....childish dan demanding, saya tau yang kamu rasa, tapi kamu tidak bisa memaksakannya, hati seharusnya tidak begitu, bukan? Hati seharusnya rela bila harus tergantikan, bila itu yang terbaik untuk orang yang disayang.
Liat deh orang lain...yang normal.... bisa berjalan terus karena hatinya kuat, kamu kan sudah saatnya begitu. Apakah kamu tidak iri? si pikiran saja iri, masa kamu tidak??
Mungkin sudah saatnya...
membohongi hati mungkin memang perlu, slogan slogan hidup saya tampaknya sudah usang, "follow your heart" tidak cocok sama keadaan. Saya jadi harus merevisi semuanya, mind set saya harus diganti, 'yakin' saja tidak cukup, karena ini tidak bisa dipaksakan.
Yah ampuuun...setelah saya sangka saya sudah dewasa dan kuat, rasanya seperti ditampar kembali ke titik nol. Kamu salah...kamu sok tahu...kamu belajar lagi gih.
kamu suka, kamu sayang, kamu... kamu... kamu....so what?! ....itu gak ngasih kamu wewenang apa apa. kuatkan hati, biar dewasa. Karena ada kata 'Dia', bukannya hanya 'kamu'.
so...what now? pertanyaan ini untuk si pikiran, sedangkan kamu...hati....tidak usah jawab dulu yah.
:: posted by MAJOR, 12:53 PM